Sunday, April 17, 2011

Sebuah Berlian dan Aku

















Berulang kali sebenarya Mama telah meminta, meminta ku dalam keadaan serius maupun bercanda, Untuk membawa sebuah berlian untuk ditunjukkan padanya dan papa.

Namun tak kunjung pula ku bisa penuhi permintaan itu, aku hanya bisa tersenyum, miris, dan berjanji untuk membawakannya segera, kata “insyaallah” tak lupa ku ucapkan, kadang lirih, tak terdengar, kadang jelas, bersama sebuah senyuman.

Mudah sebenarnya mencari sebuah berlian, tinggal ku susuri pasar-pasar dan pinggiran-pinggiran jalan, mengambil berlian-berlianan, berlian buat-buatan, yang mirip sekali bentuknya, sama bahkan kadang lebih berkilau dari berlian yang sebenarnya. Namun ini kah yang aku persembahkan? ini kah yang aku akan banggakan? ah, sepertinya tidak, walau compang-camping seperti ini, aku masih punya harga diri. walau belopotan lumpur dan oli seperti ini, wajah ini haruslah tetap terhormat dan tegap memandang ke depan, karena sejarah tak akan menghapus apa yang ia telah tuliskan.

Jadi bersabarlah sebentar oh Ibunda, bertahanlah sebentar ayahanda, sabar lah sebentar lagi, berikanlah waktu bagi anakmu ini untuk memperbaiki diri, membersihkan diri dari lumpur-lumpur dan oli. Merapikan diri dari kecompang-campingan ini. Agar pantas kiranya apabila ku masuki rumah Sang Pembuat berlian itu tuk meminta dari-Nya salah satu berlian pujaan itu. Karena sungguh berlian murni itu hanyalah untuk orang yang murni pula hatinya, berlian Indah itu hanya untuk orang yang telah memperindah akhlaknya.

Sampai saat itu terjadi ku mohon pada papa mama tuk tetap menanti, menanti sampai suatu saat dimana anakmu telah siap untuk melengkapi dirinya, dengan perhiasan berlian untuk ditunjukkan padamu nanti. sampai saat itu tiba mohon tetaplah berdoa untuk anakmu ini, semoga cepat ku pantaskan diri ini, tuk menjemput sebuah berlian pujaan hati.

Wednesday, April 6, 2011

Love and Hope




Kemaren malam, 05 April 2011 adalah malam terakhirku di Bali, sebelum kembali ke Jogja untuk kembali bergulat dengan ujian-ujian tengah semester

Aku dan ortu memutuskan untuk keluar dan menghabiskan waktu di luar rumah malam itu, kami mampir dulu ke Gramedia di Mall Matahari untuk memcari beberapa buku

Setelah mencapai parkiran di lantai teratas, kami menuruni tangga, dan berjalan melalui tempat peralatan dan pakaian anak dan bayi, tiba-tiba nyokap berenti, liat-liat baju bayi dan keluar sebuah percakapan yang aneh

Mama: Mas cepetan punya momongan gih, mumpung Mama masih sehat

Papa: Iya, mas, kapan punya momongan?

Aku: ?!#%!?#%!?

Percakapan berakhir karena aku sambil nyengir, langsung ngacir buru-buru turun ke Gramedia.

Walaupun itu terkesan sebagai candaan, samar-samar bisa aku rasakan bahwasanya ada sedikit harapan dan keseriusan pada setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut, belum lagi belakangan ini juga mama dan papa jadi sering tanya-tanya tentang masalah pacar yang selalu harus ku jawab, "Hehhehe,,, belum ada yg nyantol, belum ada yang mau nih"

Tadi sore pun, sepulang olah raga di GSP UGM, saya pulang melewati Pandega Bakti, sekalian mengabil beberapa catatan untuk difotokopi, saat itu Adzan Maghrib sedang berkumandang, dari jauh saya bisa melihat ada seorang Kakek yang telah sangat sepuh berjalan berlawanan arah dari arah menuju masjid, dengan baju rpi, dan peci, dia tertatih tatih berjalan ke arah saya, ternyata dia kembali ke rumahnya (mungkin) lupa kalau dia punya istri (yang akan berangkat ke masjid juga) , berdiri, di depan pagar dengan sabar menunggu sang istri, sang nenek yang telah memakai mukenah yang juga tertatih tatih kesulitan untuk menggunakan sandalnya secara benar, dengan sabar sang kakek menunggu, menunggu (mungkin) cinta sehidup sematinya, yang tak pernah tergantikan, bak sepasang burung Dara yang setia saling menjaga, bak Angsa yang tak pernah menikah untuk kedua kalinya, benar benar sehidup dan semati.

Saya tertegun, merenung sejenak, di balik keringat bercucuran dan kaki yang pegal setelah olahraga sore itu, terbanyang sosok Mama dan Papa, kira-kira mungkin seperti itulah kesetiaaan mereka berdua, yang tak pernah berkurang rasa cinta dintaranya, 20 tahun Mama dan Papa bersama, tak kulihat kecuali kecintaan yang semakin bertambah, di saat susah, di saat senang, kadarnya selalu sama, bahkan terus membesar, sama seperti sang Kakek dan Nenek, cinta merka tak lekang, dan tak usang oleh waktu

Semenjak Papa di vonis gagal ginjal, 2 tahun yang lalu, hidup ini rasa nya seperti dikejar oleh waktu, aku, dan adik, merasa harus menyelesaikan semuanya secepat mungkin, dan hidup mandiri secepat mungkin, tak ada yang tau berapa lama Papa akan bertahan, tapi doa adalah satu-satunya obat yang paling mujarab yang ku punya tuk ku berikan, mimpi-mimpi dulu ketika bersama kita bicara tentang masa depan, di mana papa kan datang di acara wisuda ku, di acara pernikahanku, dimana anak-anakku akan mengenal dan bermain Kakeknya yang berjasa mendidikku, dulu semua itu terasa sangat mungkin, sangat pasti akan terjadi, namun ya Allah engkau yang memiliki dan menuliskan takdir, yang aku bisa hanyalah berdoa, semoga Kau panjangkan umur kedua orang tuaku, semoga ku berikan kesehatan kepada meraka berdua, semoga mereka berdua memiliki kesempatan untuk mengenal Istriku, menantu mereka nanti, dan memiliki kesempatan untuk mewariskan pelajaran-pelajaran yang kudapatkan dari mereka pada cucu-cucu mereka nanti, Ya Allah berikanlah yang terbaik bagi kami semua, dan semua keturunan kami. Aminn


Monday, April 4, 2011

Untukmu Wahai Teman Seperjuangan

Assalamualaikum wr, wb

To All of my friends

To All of my best friends

To All of Little Candle in My life

And to All best youth! The next generation leader who can make the better world to live in peace and love

Sekarang aku akan berbagi dengan teman-temanku yang sedang merasa sedih, merasa kalau jalan hidupnya begitu sempit, buat teman-teman yang merasa kalau lilin yang digenggamnya mulai redup, habis, dan buat teman-teman yang melihat tembok nan tinggi menghadang di hadapannya!

Buat teman-teman yang merasa harapan sudah tidak berguna, merasa bahwa dirinya tak mampu lagi untuk berjalan maju kedepan! yang terjebak di bawah reruntuhan keputus asaan atas cinta, yang sedang bergulat dengan semua tugas berat yang diembannya, yang sedang berpikir keras menyelesaikan permasalahan bangsa, .

Kadang itu semua membuat kita sakit, kadang itu semua membuat kita mati rasa, tak lagi dapat merasakan, tak dapat merasakan apa yang kita sentuh, tak dapat memperhatikan apa yang kita lihat, dan tak dapat mencerna apa yang aku dengar, tapi teman kita harus yakin bahwa Allah adalah sebaik-baiknya prencana, Allah itu adil, Allah itu bijaksana, bagi yang merasakan bahwa hidup ini semakin sulit untuk ditempuh, Berdoalah maka kau akan mendapatkan sesuatu yang berbeda, kau akan dapatkan hidup yang lebih baik, kau akan dapatkan ketenangan, saat semua kau gantungkan pada yang Maha Kuasa, saat semua kau percayakan pada Yang maha Kuat Lagi maha mendengar Doa, maka yakinlah semua akan menjadi makin mudah, karena itulah yang terjadi dalam hidupku, saat hidupku terasa berat untuk dijalani, maka doa memberiku kekutaan untuk kembali berdiri,

Dan buat teman-teman yang sekarang lagi berduka, yang sekarang sedang menundukkan muka, yang sekarang sedang merenungi hidup yang memang tak sempurna, dan yang sedang bergulat dengan keputus asaan! Ku katakan padamu, berdirilah! Angkatlah wajahmu, dan jangan lagi menghadap kebelakang, jangan pernah takut untuk menghadapi masa depan, kadang hidup ini memang sulit, tapi seperti seorang yang belajar untuk menaiki sepeda, kadang kau akan jatuh, tapi itu bukan berarti kau berhenti belajar dan menyerah, yang harus kau lakukan adalah berdiri dan kayuh kembali sepedamu, tak peduli berapa kalipun kau jatuh, selama kau masih punya kemauan untuk mencoba dan berdiri maka kau belum benar-benar kalah! Kadang memang sepeda yang kau kayuh akan bergoyang, tapi jangan berhenti, karena itulah hidup, kau harus terus mengkayuhnya kedepan untuk membuatnya seimbang!

Jalan untuk sukses itu memang berat, tapi itu bukan berarti kita harus kembali kebelakang, tetaplah berlari di jalur kesuksesanmu, dan apabila kau dapati tembok menghalangi di depanmu, jgn pernah berhenti, panjat dan lompati tembok itu, karena di depan sana banyak org yang menanti, banyak orang yang menunggumu, di garis finish kesuksesanmu, mereka menunggumu dengan harapan, senyuman, dan tangan yang terbuka untuk menopangmu, saat kau sampai pada garis itu, ingatlah bahwa Allah bersamamu, keluargamu, teman-temanmu akan selalu mendampingimu, mereka yang selalu mendukungmu dari luar arena.

Kau tak berlari sendiri, kau berlari bersama mereka! Majulah seperti kesatria, karena seorang kesatria tak akan pernah mundur dari medan perang apabila ia telah menghunuskan pedang dan memakai baju zirahnya, seorang kesatria kan terus bertarung dimedan pertempuran sampai Allah memberikan ia kemenangan atau ia mati dengan terhormat disana!

Jangan pernah mundur, tak peduli seberapa berat hidupmu, tak peduli seberapa bodoh kau terlihat berjuang dengan beban-beban hidupmu, kau harus tetap berjuang untuk orang yang kau cintai, karena sekarang kau berjuang bukan hanya untuk dirimu, kau berjuang untuk impianmu, kau berjuang untuk temand temandmu, dan untuk keluargamu, dan untuk bangsa dan agamamu, saat ini di pundakmu ada beban dari puluhan, bahkan ratusan dan ribuan harapan dari orang-orang disekitarmu, dan itu membuat kita tak bisa menyerah begitu saja, karena di sana pasti banyak orang yang menunggu hari dimana kita maraih kesuksessan, dan aku yakin kau pun ingin melihat kembali senyuman semua org!

Sekarang memang saat yang sulit bagi kita semua, tapi berpikir tentang masa depan membuatku terhibur, dan tentang masa sulit ini, disana masih ada harapan, karena melihat kesempataanku, aku belum benar-benar dalam posisi skakmat! Mungkin hari didepan akan jadi makin sulit, tapi keluargaku terkenal dengan ketahanan dan kegigihannya, kalau aku menyerah sekarang, ini akan jadi sebuah aib bagi keluarga.

Tiap kali aku berpikir bahwa aku bisa membuat dunia menjadi lebih baik, membuat api ambisi dalam diriku menggelora dan bercahaya lebih dari sebelumnya, walau aku tak kan tau sampai kapan api ini akan bersinar, aku cuma berharap ini akan bersinar selamanya. Situasi yang sulit dalam hidup ini bukan berarti kita harus melarikan diri dan bersembunyi, Kita adalah pemuda-pemudi yang bisa membuat mimpi jadi nyata, dan kita tak bisa hanya membuang mimpi itu, tidak melakukan sesuatu dan hanya diam adalah pilihan paling pengecut yang pernah ada.

"Allah memberikanmu kenikmatan, dan keberuntungan maka bersyukurlah dan pujilah Ia, tapi apabila Allah memberimu sebuah kesulitan dan rintangan untuk mengujimu, bersabarlah dan teruslah bersoa pada nya, dan mintalah kekuatan dan kebijaksanaan untuk melewati ujian itu, bersabarlah, karena Allah selalu punya rencana yang baik buatmu, seperti Hujan, apabila kau bersabar sampai hujan ini reda, maka kau akan melihat mentari kembali bersinar menyinari harimu, dan Allah akan memberimu pelangi yang indah untuk dinikmati!"

Kita adalah lilin lilin kecil kehidupan ini, kita adalah calon pemimpin dunia ini! Dan lihatlah dunia ini, masih banyak yang harus kita lakukan, perang, kematian orang-orang tak bersalah, korupsi, krisis pangan dan moral tak satupun dari itu yang kita harapankan untuk masa depan dunia yang damai! Menurutmu hidup macam apa yang menanti kita di depan sana? Aku tahu jalan untuk menciptakan dunia yang damai ini masih amat sangat panjang, mimpi untuk menjadikan dunia ini lebih baik untuk kita tingggali bersama keluarga kita dan generasi anak-anak kita nanti, mimpiku untuk melindungi sebanyak mungkin yang aku bisa walau hanya sedikit, aku ingin melindungi generasi-genersi setelah kita, dan berharap generasi setelah kita akan kembali melindungi generasi setelahnya, manusia memang lemah, tapi kita paling tidak harus bisa melakukan itu.

Orang mungkin akan bilang kita adalah seorang idealist dan perfectionist, tapi seseorang yang tak berani bermimpi adalah orang yang tak akan merubah apapun, karena mimpi adalah awal dari sebuah perubahan, dan apabila orang sudah berhenti bermimpi dan berhenti membicarakan mimpi mereka, maka mereka sudah berhenti menjadi manusia! Mimpi adalah sesuatu yang membuatkan aku merasa disini masih ada sedikit harapan untuk membuat dunia yang lebih baik! Karena Perubahan ada ditangan kita! Para pemimpin masa depan!

“Aku tidak memintamu untuk cuma percaya pada kemampuanku untuk membawa perubahan yang nyata, tapi aku memintamu untuk percaya pada kemampuanmu untuk mengubah dunia" –Barrack Obama-

God Bless you All

Revisi dari tulisanku untuk teman-teman AFS/YES 51

White Love

Ku tuliskan semua yang indah di hatiku
yang pernah hampiriku....
banyak kata yang ingin ku ucapkan
dengar hatiku dengar pula jiwaku

semua yang indah ada di dirimu
tak kan bisa ku buang
kau beri ku rasa
rasa yang ku sebut cinta....

katakan padaku kau mencintaiku
akan menemaniku sepanjang hidupmu
yankinkan aku bahwa
kau akan beri cinta suci untukku

dengan ini ku akan mencoba
beri cinta putihku
untukmu yang tulus dari hatiku
karna bagiku kau adalah segalanya

tak kan pernah ku lepas
tak kan mungkin ku tinggalkan
percayalah karna hany dirimu
satu yang ku rindu
tak pernah terbagi yang lain.............


toek someone yg mengerti atau mencoba tuk mengerti hatiku saat ini!!

By: Dakkap

The Moment that Change My Life

Last night, I just wrote something, in which titled "The Four Seasons if Love" in my Tumblr blog, as I posted my piece of work, many maybe wonder, where the heck I came up with the conclusion or perhaps they start to wonder where did my inspiration come from?


It begins in 2005, I was a junior, a second grader in the Middle School, that was when, love taught me a lesson, in which I have to learn it the hard way. It was my first time to have a complicated relationships with girls. I met this girl, we were just friend at first, I tried to get her know my friend, and she tried to get me to know her friend, in simple words, we were match maker. But as I get in touch with her so often, instead having a feeling for her friends, maybe his is what in Javanese principle we know as "witing tresno jalaran soko kulino". I started to have a feeling for her, that is when the wind of Spring, the spring of love came into my life, text after text, conversation after conversation, email by email, and after a long call in almost every night, then i said to my self, "this is it, this is the love of my life", since then I always wait for her text, and her call. Every morning I always looking to a mirror to make sure that I look sharp, I try my best to impress her in anyway I possibly could. Then here comes the next season.


Ied Fitr in 2005, This was where the summer begin, I was back at my grandma house, in Banyuwangi, my feeling for her was getting stronger and stronger, to the point I couldn't hide it anymore, I consulted to my friend about my feeling, and my craziness about her, and I asked my friend to find out whether she has the same feeling about me or not, then my friend promised to help me to find a way to tell her my feeling. Once time, I accidentally send a text message to her, I supposed to send it to my friend, but instead I sent it to her. It confused her a lot, in fact it anger her a bit, so I pulled my self together, and told her that I think I'm fall in love with her, she didn't reply my text till the next day, and that one day is one of longest day in life. The Wind of Summer of Love came, she replied my text and she said that she felt the same way (or she just wanted to give me chance since she felt sorry for me - I don't know), her text sent me away to the sky on that day, that was one of the happiest day of my life, it felt like you hit a jackpot on the slot machine. since then my life is full of the blossom flower, love is everywhere, I texted her every hours, I always want to know how is she doing, what is she doing, or just want to say "have a good nap/night my sweetie bunny" or simply say . "I love you" (Love has pretty shallow definition for me back then back then no night without an hour call, when I can't call I text her or email her every moment I could. The world was a beautiful place for me, everywhere was beautiful, and everybody was kind, I lost in the madness of love, everywhere I saw her face, I heard her voice, I was insane to the moment I forgot everything, except her. it was a great life until that day came, the day, every secrets reveal itself, the day that strong wind, that strong storm, shaking the tree of love, blowing all the leaves, leaving a dry, dying tree, alone, in the Autumn of Love


That day was just a few months later, 5 or 6 months after the start of that bombastic relationships, Ied Al-Adha - The day of sacrifice, where every moslem, sacrifice a goat, camel, or a cow as an obligation, not to serve God, but to serve the other, this day is the turning point of my love story, the anti climax of my life, I got a phone call from my friends, which was a really long phone call, it was more like a consultation session with a CIA agent, they told me fact by fact about my relationship with her, how much a change since then, how much it affect my personality, how I forget about my academic life, how I forget about my friends, and just how many people hurt by me and all the ugly truth about the relationships, which if I go to the detail, it will take me an hour to explain that. In short this relationships between the downtown man (me) and the uptown girl (her) need to answer several question, "Is this relationship real?", "Do I really love her?" "Does she really love me?" "Is this merely a game for both of us?" "Is this love? or just an obsession of mine?" "Do I have to hurt somebody else to love somebody?" , It was not easy for me to answer all of those question, neither I can answer all of them, since some question only she can answer. So just a few days after, we decided to end the relationship, to give us sometime, to follow our own path of to answer , it was painful for me, I was sick or perhaps ill so bad for few days, there still some part of me that missing, and the pain, the pain that I felt was so great, it was painful, yet it was beautiful, the pleasure pain of love. The Autumn of Love, the fallen of the dreams, that brings me into the desperado, to the abyss of my life, to the loneliness, to the deep dark road of the adventure, to find the answer of my life.


Since then, it was an uphill for me, the first few months was a really cold, and lonely life to enjoy, the solitude, the silent, and the nothingness, made me feel that I'm the only one that real in this world, Cuz I'm the only one that can feel the pain, It was when I feel "I feel pain, therefore I am" , everybody seems don't understand, I have to fake a smile just to make them not worry about me anymore, it was not easy to erase some memories, in fact I am still holding into some of that memories, but as the time goes on, as the time heal every wound, I was starting to enjoy this solitude, in fact I'm still enjoying it now, time by time I'm realized that in solitude you can know yourself better, you can hear the voice of yourself without have to worry about other thing else, to listen on what the nature, the God tries to say to me, it is easier to find the answer without all other noises that disturbing you, in solitude you find yourself, and it is a big chance in solitude you find the God, this Winter of love has taught me a lot of things that changed the orbit of my life, to laugh at every bad thing in the past, to let the burden slide on my shoulder, in the winter of solitude, in the winter of Love.

Ps: I hope every of you who are in this story to forgive every mistake that I made in the past, and I hope you find your own way of live, and your own meaning of love. I wish you have a great live

Bara E. Brahmantika

Inginku

Ingin ku......
Bermandikan cahaya cinta yang tak bisa ku hitung jua.
Memainkan alunan kecapi dengan merdu....
Mengisahakan hari demi hari...
Dengan denting pijarmu yang tak bisa mengelabui inderaku....

Inginku.....
Menemani setiap langkah walau pahit ku nyata..
Menanti sang fajar ditengah gema subuh..
Kembali menemui Insan sepertimu..
Dalam nyata

Inginku....
Tuliskan namamu di hatiku...
Menaruh bingkai sayang dalam galaumu...
Sungguh aku tak bisa menepis lara...
Sungguh gundahku meradang...
Namun...... Kau sungguh sebuah dirham emas.

Inginku....
Memcumbui setiap waktu dengan hembusa wangi....
Menemani malam syurga ...
Dengan Doa-Doa cinta...
Dengan lembutnya alam yang perkasa..

Inginku....
Hadir dalam setiap lenamu...
Menemani gundahmu...
Menyenandungkan lagu romantic..
Andai semua itu nyata.............

Inginku bisa selalu disampingmu...
Saat itu hingga nanti mata ku terpejam sampai tiba waktunya aku tak lagi bisa bersamamu...

Oleh Mbak Resty Amanda

Malampun Datang Dalam Hidupku

Akhirnya malampun tiba dalam hidupku, saatnya mentari mengistirahatkan dirinya yang sudah berusaha memberikan kehangatan dikala pagi menjelang, ah, aku tak begitu suka keadaan ini.Keadaan gelap tanpa sinar matahari yang memberiku semangat, kini malam tiba, membawa selimut hitam untuk sang langit, mencoba memberikan ketenangan, dan kesunyian agar tubuh para manusia dapat beristirahat.

Hingga semua tertidur lelap dalam belaian mimpi-mimpi indah yang membuatnya tersenyum bahagia, hingga esok menjelang membawa hari baru yang indah bagi kita semua, di sambut matahari nan cerah, membawa kita pada semangat penuh gairah.

Hari esok, saat kita membuka mata, dan merasakan hangatnya matahari. Adalah karunia dan ni’mat yang besar dari Allah Swt, saat kita bisa kembali membuka mata adalah hadiah terbesar dari Allah hingga kita harus selalu bersyukur kepada-Nya.

Akhirnya kusadar, bahwa hari ini, dimulai dari saat kita membuka mata di pagi hari, hari ini adalah hari perjuangan dan anugerah terbesar dr Allah, itu lah mengapa dalam bahasa Inggris saat sekarang atau hari ini disebut “The Present”

Tapi entah mengapa, bagiku malam ini terasa panjang, malam ini terasa menyiksa, hingga akhirnya ku membenci Sang Malam. Gelap,sepi, dan arghh..ada perasan sakit yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata, aku merasa sendirian, kesepian, dan kedinginan dalam gelap malam yang datang.

Malam ini terasa menjadi malam yang panjang, ku ingin pejamkan mata ku di pembaringan, tapi hati ini berontak, dan tak ingin memejamkan mata hati nya, ia menangis dalam kesendiriannya, ia menangis dalam rasa sakitnya, sungguh itu membuatku iba dan tersiksa tapi apa yang dapat aku lakukan untuknya?

Aku berusaha menutup telingaku, bersembunyi dalam selimutku tuk abaikan jeritan Sang hati yang mulai pilu dan menyayat jiwa. Tapi, ah, sialnya suara itu tetap terdengar jelas, hinggaku tak tahan lagi, ingin ku teriakkan semua penderitaan ini, ingin kulepas semua belenggu dalam hati, ingin ku lepas semua ikatan yang menjerat hati ini.

”Ya AllAh..Lepaskan lah Semua belenggu dalam hati kecuali belenggu Antara diriku dan diri-Mu Ya Allah” , Ucapku dalam hati.

Aku sudah tak tahan lagi, aku telah muak dengan suara tangisan Sang Hati, hingga akhirnya ku keluar berlari ke arah beranda, ku coba tuk menenangkan diriku dan menenangkan Sang Hati, ku duduk di beranda dan mulai berdzikir mencari ketenangan diri, Sampai akhirnya, Allah telah, memberiku pelajaran yang berarti, ku dongakkan kepalaku, menghadap pada langit malam hari.

Kulihat begitu elok Sang Bulan dan bintang bersinar menggantikan Mentari, sinarnya memang tak seterang mentari, tapi kurasakan pancaran ketenangan..kelembutan..dan kecantikan Langit Malam yang dihias oleh Sang Ilahi Yang Maha Indah Dan Maha Mengetahui…Subhanallah….

Karya Allah adalah karya yang terindah yang pernah kulihat, cahaya bulan dan bintang itu membawa kedamaian dan tidak menyilaukan mata yg ingin menikmati keindahannya, tak terasa dari bibir ini terucap terus kalimat tahmid dan tahlil tanpa henti.

Kini Sang Hati pun diam membisu dan tertegun, merenung bersamaku dibawah naungan langit malam, ditemani semilir angin malam yang berhembus, membius, dan sangat halus. Ah mulai kurasakan ketenangan dalam batinku yang sempat porak poranda, rasa sepi itu pun hilang, rasa sakit itu pun mereda, seiring dengan berhembusnya angin malam, akhirnya aku pun tau bahwa malam adalah hal yang pasti datang dan membawa kegelapan, tapi Allah telah menciptakan Bintang dan Bulan agar dapat menjadi lentera bagi manusia, menemani manusia dalam kesendiriannya, menerangi manusia dalam kegelapannya, dan menenagkan manusia dalam kegelisahannya.

Oh Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, kini aku pun tak takut lagi akan malam..Karena ku tau, aku tak lagi sendiri, karena Sang Lentera harapan akan selalu bersinar di atas sana memberikan ku kekuatan, kehangatan, dan kedamaian dalam kesendirian.

Dan aku selalu percaya bahwa esok Mataharipun kan terbit kembali, membawaku pada hari baru kian berseri, semoga hari esok akan lebih baik dari hari ini, dan semoga cahaya harapan itu takkan pernah mati, walau hanya dalam hati.

Ya Allah jagalah cahaya itu agar selalu bersinar dalam gelapnya hati ini, agar ia selalu menghangatkan hati ini bersama cahaya Iman Dan Islam……..Amiin

It’s getting harder for me to deal
Then If Second Chance Is Real
I’ll tell U exactly what I feel
There’s a love in my heart..that never reveal
NB: Ku berharap Kau juga melihat Bintang Yang sama dengan Ku..Semoga!
Some hurt just can’t heal.
NB: Ku berharap Kau juga melihat Bintang Yang sama dengan Ku..Semoga!

Sebuah revisi dari karyaku sebelumnya di Lentera Malam

Karena Seekor Burung

Karena seekor burung
Aku merasakan cinta
Untuk pertama kali

Karena seekor burung
Aku merasakan sakit
Pun untuk pertama kali

Karena seekor burung
Aku merasakan cinta kembali
Burung yang hampir sama

Semoga saja burung ini
Tak terbang bersama senja
Melebur hilang dalam awan
Dan merahnya senja

Meninggalkan asa
Yang tak terganti..

Oleh Pak Tofan

Sunday, April 3, 2011

Sahabat

Sahabat adalah sebuah kata penting dalam hidup Kita, sebuah element dan unsur yg gak bisa terpisahkan dalam hidup, ia yang memberi warna warni dalam kehidupan kita. Ia bagaikan cermin bagi kita yang takkan berbohong dan menggambarkan kita apa adanya!

Kita sangat memerlukan seorang sahabat, kadang kita tak sekuat prasangka kita,
kita pun tak sehebat apa yang kita bayangkan, karena kebanggaan prasangka dan bayang2 diri hanyalah tameng semu, kita perlu sahabat untuk menguatkan kita.

Manusia pada dasarnya adalah lemah apabila sendiri dan kuat apabila bersatu...sahabat adalah orang yang tidak berjalan di depan kita karena kita tak kan dapat mengejarnya, ia juga bukan orang yang berjalan di belakang kita karena kita tak kan mampu membimbingnya, ia adalah orang yang berjalan disamping kita,ia menguatkan kita dan menemani kita menjalani hidup ini dengan segala keadaan yang menghadang di depan.

Sahabat berjalan beriringan dengan kita menapaki langkah2 khidupan bersama, sahabat yang beriman ibarat benderang pelita, sahabat yang setia seperti harum kesturi, sahabat sejati menjadi pendorong impian, sahabat berhati mulia membawa qta ke jalan-Nya, karena itu manusia yang paling lemah adalah orang yang tak mampu mencari teman, namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang punya bnyk teman tapi menyianyiakannya. Kita harus berjalan bersama sahabat karena sahabat adalah seorang dapat menerangi kita dalam gelap.

Sahabat saling menerangi yang satu dengan yang lain, saling bercahaya dan berjalan beriringan meski hanya dalam doa, sahabat adalah orang yang dapat membantu kita keluar dari lubang yang dalam, yang kita terjerumus di dalamnya dan teramat sulit untuk keluar, sahabat dapat membantu kita saat semakin derasnya hujan dan angin yang bertiup, sahabat memegangi payung yg nyaris terbawa angin, seorang sahabat membantu kita bertahan dalam badai topan,maupun banjir, sahabat adalah orang yang mampu memberikan kekuatan dan kesabaran dari kesendirian.

Di edit dari tulisan lama di Edelweiss

Untitled

I won’t hold you back….

If you want to go.

But promise me one thing…

That my heart will be always be….

A shelter for your soul.

Then I’ll wait forever…….,

Without asking anymore………….

Dari Novel: "Relativitas"

Daftar Kebaikan

Suatu hari seorang guru meminta kepada para muridnya untuk membuat daftar semua nama murid di kelas itu pada dua lembar kertas, dan memberikan tempat kosong di setiap nama. Kemudian ia meminta mereka untuk memikirkan hal yang terbaik mengenai teman mereka dan menuliskannya.

Tugas itu ternyata menyita sisa waktu pelajaran untuk diselesaikan, dan ketika para murid meninggalkan kelas, setiap orang menyerahkan hasilnya.

Sabtu itu, sang guru menuliskan nama dari setiap murid di kertas yang terpisah, lalu membuat daftar apa yang telah dikatakan oleh murid yang lain mengenai murid itu.

Dan pada hari Senin, ia memberikan setiap murid daftarnya. Tidak lama kemudian, seluruh kelas mulai tersenyum.

"Sungguh?" ia mendengar suara bisik-bisik.

"Aku tidak tahu bahwa aku berarti untuk orang lain!" dan, "Aku tidak tahu kalau yang lain sangat menyukaiku." Begitulah komentar yang didengar oleh sang guru.

Tidak ada orang yang menyinggung daftar itu di kelas lagi. Ia tidak pernah tahu apakah para murid membicarakannya di luar kelas atau kepada para orang tua mereka, tetapi tidak masalah. Latihan itu telah sampai tujuannya. Para murid sangat bahagia dengan komentar itu dan menyukai satu sama lainnya.

Beberapa tahun kemudian, salah seorang dari murid itu tewas terbunuh di VietNam dan gurunya menghadiri pemakaman murid itu. Ia tidak pernah melihat seorang tentara di dalam peti jenazah militer sebelumnya.

Muridnya itu sangat tampan, sangat dewasa.

Seluruh gereja dipenuhi oleh teman-temannya. Satu persatu yang mencintainya menghampiri peti jenazah itu.

Sang guru adalah orang yang terakhir yang mengucapkan salam perpisahan.

Ketika ia berdiri di sana, salah seorang dari tentara yang bertugas sebagai pengangkut peti jenazah itu menghampirinya.

"Apakah kamu guru matematikanya Mark?" tanyanya. Sang guru mengangguk,

"iya." Kemudian tentara itu melanjutkan : "Mark banyak membicarakan dirimu."

Setelah pemakaman, bekas teman sekelas Mark bersama-sama pergi ke tempat makan siang. Ayah dan ibu Mark ada di sana, sangat jelas terlihat bahwa mereka tidak sabar untuk berbicara dengan guru Mark.

"Kami ingin memperlihatkan sesuatu kepadamu," kata ayah Mark, sambil mengambil dompet dari sakunya.

"Mereka menemukan benda ini pada Mark ketika ia tewas. Kami kira Anda mungkin akan mengenalinya."

Sambil membuka dompet itu, ayah Mark dengan sangat hati-hati mengeluarkan dua lembar kertas yang sudah diisolasi, dilipat berkali-kali. Sang guru langsung mengenalinya, bahwa kertas itu adalah kertas yang dibuat olehnya berisikan daftar kebaikan Mark yang ditulis oleh teman-teman sekelasnya.

"Terima kasih karena telah melakukan hal itu," ibu Mark berkata.

"Seperti yang Anda lihat, Mark menyimpannya sebagai salah satu hartanya."

Semua mantan teman sekelas Mark mulai berkumpul. Charlie tersenyum dengan malu-malu sambil berkata, "Aku juga masih menyimpan daftarku. Daftarku itu berada di bagian atas laci meja belajarku di rumah."

Istri Chuck berkata, "Chuck memintaku untuk meletakkannya di album pernikahan kami."

"Aku juga memilikinya," kata Marilyn.

"Daftarku ada dalam buku harianku."

Kemudan Vicki, teman sekelas yang lain, mengambil buku sakunya, kemudian mengeluarkan dompetnya dan memperlihatkan daftarnya yang sudah kusam dan lecek kepada yang lain.

"Aku membawanya bersamaku setiap waktu," ujar Vicki, lalu sambungnya : "Aku rasa kita semua menyimpan daftar kita masing-masing."

Pada saat itu, sang guru terduduk dan menangis. Ia menangis karena Mark dan seluruh temannya tidak akan mungkin melihat Mark kembali.

Begitu banyak orang yang datang dan pergi di kehidupan kita dan kita tidak mengetahui kapan hari itu akan tiba.

Jadi katakanlah kepada orang yang Anda kasihi dan cintai, bahwa mereka sangat penting dan spesial dalam kehidupan Anda. Katakanlah kepada mereka sebelum terlambat.